Sunday, March 31, 2019

MATRIKULASI

Keindahan berasal dari kata indah, artinya cantik, elok, permai, menarik, tampan dan sebagainya. Keindahan itu baru jelas bila telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. 
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal. Kita bisa menggunakan kata indah pada benda, sifat atau yang lainnya.
Keindahan seni yakni keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang terhadap seni. Seseorang dapat menikmati keindahan lewat seni. 
Ada dua teori wacana keindahan, yaitu yang bersifat subyektif dan obyektif.  

Keindahan subyektif ialah keindahan yang ada pada mata yang memandang. 
Saat melihat sebuah karya seni lukis, seseorang dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya itu. Sehingga orang tersebut merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya itu dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya, walaupun orang lain mungkin tidak tertarik pada karya tersebut. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat Subjektif.

Keindahan obyektif menempatkan keindahan pada benda yang dilihat.
Keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata.  Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat Objektif.

Secara umum, berbagai prinsip dasar dalam seni rupa terbagi menjadi 8, diantara lain adalah  kesatuan, keselarasanpenekananirama, gradasi, proporsi, komposisi, dan keseimbangan.
1. Kesatuan
Prinsip Kesatuan (Unity) adalah wadah berbagai unsur di dalam seni rupa karena unsur-unsur seni rupa tersebut saling berhubungan satu sama lain dan tidak berdiri sendiri. Sehingga unsur seni rupa akan bersatu padu dalam membangun sebuah komposisi yang indah, serasi, dan menarik. Prinsip kesatuan merupakan bahan awal komposisi karya seni.
2. Keselarasan
Keselarasan merupakan prinsip dalam menyatukan unsur yang ada di dalam seni rupa dari berbagai bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya kesesuaian, kesamaan, dan tidak bertentangan. Keselarasan bisa dimunculkan dengan cara mengatur warna, pencahayaan, bentuk dengan rapi atau tidak terlalu mencolok satu sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk menciptakan perpaduan yang selaras.
3. Penekanan
Penekanan atau Kontras mengatur perbedaan dari 2 unsur yang berlawanan, perbedaan mencolok terletak di warna, bentuk, dan ukuran sehingga karya seni tidak terkesan selalu lama. Dengan prinsip seni rupa ini maka hasilnya karya seni akan terasa lebih berwarna dan menarik.
4. Irama
Irama atau Ryhme merupakan pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur dan terus menerus sehingga mempunyai kesan bergerak. Pengulangan ini bisa berwujud bentuk, garis, atau rupa-rupa warna. Pengulangan unsur bentuk jika diletakkan ditempat yang sama maka akan terlihat statis, berbeda dengan irama harmonis maka menghasilkan nilai estetika yang unik. Untuk itu pintar-pintar dalam melakukan variasi warna, ukuran, jarak, dan tekstur.
5. Gradasi
Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan berbagai warna yang digunakan di dalam karya seni secara berangsur angsur. Prinsip gradasi sering digunakan saat membuat karikatur, lukisan, mozaik, dan seni rupa 2 dimensi lain. Karena gradasi berperan menghidupkan karya seni.
6. Kesebandingan/proporsi
Prinsip ini bertanggung jawab membandingkan bagian satu dengan bagian lainnya sehingga terlihat selaras dan enak dipandang. Besar kecil, panjang pendek, luas sempit, tinggi rendah adalah masalah prinsip proporsi. Contoh mudah yang bisa kita jadikan gambaran yaitu ketika akan membuat lukisan tubuh manusia maka bagian tubuh (kita ambil wajah) ukuran antara alis, mata, hidung, mulus harus seimbang.
7. Komposisi
Prinsip seni rupa Komposisi merupakan salah satu prinsip yang menjadi dasar keindahan dari sebuah karya seni. Karena komposisi berhubungan dengan penyusunan unsur-unsur seni rupa sehingga menjadi susunan yang teratur, serasi, sehingga menghasilkan karya seni yang bagus dan menarik sehingga dapat bertujuan untuk menampilkan ekspresi.
8. Keseimbangan
Prinsip keseimbangan berhubungan dengan berat ringan nya suatu karya seni. Karya seni diatur agar mempunyai daya tarik yang sama di setiap sisinya. Prinsip keseimbangan ini memberikan pengaruh besar pada kesan suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Balance bisa dibuat secara formal/simetris dan dengan informal/asimetris serta keseimbangan radial/memancar.

SIFAT DASAR SENI
1. Kreatif. 
Pengertian kreatif di sini menggambarkan bahwa seni selalu berkembang dan berubah.  Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta realitas baru, sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau belum pernah muncul dalam ide atau gagasan seseorang. Misalnya, campur sari, yang memadukan gamelan dengan musik modern, atau seorang pelukis yang menggunakan kulit telur sebagai medianya.
2. Individualitas, 
Bila kita amati dalam sejarah perkembangan seni, terlihat bahwa setiap pekerja seni selalu menghasilkan karya seni dengan ciri dan perbedaan masing-masing. Antara satu seniman selalu berbeda dengan seniman yang lain. Karya seni yang diciptakan seorang seniman merupakan ciri yang bersifat personal, subyektif dan individual. Seniman berperan sebagai konseptor karya dan sekaligus berperan sebagai pembuat karya atau pelaku. Dalam perkembangannya karya seni juga dapat pula merupakan karya bersama atau kolaborasi yang merefleksikan  gagasan bersama. Contoh, lagu-lagu ciptaan Iwan Fals terdengar berbeda dengan lagu-lagu ciptaan Ebiet G Ade, lukisan Basuki Abdullah berbeda dengan lukisan Afandi.
3. Ekspresif.
Karya seni merupakan wujud dari emosi, perasaan atau pikiran dari seniman yang di wujudkan dalam bentuk karya seni.  Dalam mengapresiasi  dan menilai suatu karya seni harus memakai kriteria atau ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan perasaan estetisnya melalui karyanya, sedangkan penikmat seni menghayati, memahami, dan mengapresiasi karya tersebut dengan perasaannya. Contoh, lagu Indonesia Menangis, lagu yang dinyanyikan Sherina pada saat terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh beberapa tahun yang lalu, mampu membangkitkan emosi, simpati dan  empati yang sangat mendalam pada diri penikmat seni dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
4. Keabadian.
Banyak karya seni yang ada sekarang ini, baik seni lukis, musik, tari, teater dan sebagainya, merupakan karya seni yang di ciptakan seniman yang telah meninggal ratusan tahun yang lalu.  Karya seni dapat hidup sepanjang masa, bahkan melampaui usia seniman itu sendiri. Contoh, lagu-lagu Mozart, Beethoven, koes plus sampai saat masih di gemari oleh berbagai kalangan dari berbagai tingkatan usia.
5. Universal, 
Seni berkembang di seluruh dunia tanpa batas negara, seni tidak terpisah dari kehidupan masyarakat. Sejak jaman pra sejarah sampai saat ini, seniman terus membuat karya seni dengan beragam fungsi sesuai kebutuhan pada jamannya.  Pada perkembangannya sekarang dimana tekhnologi komunikasi sangat mendukung, maka beragam bentuk dan perkembangan seni akan sangat mudah diikuti oleh para penikmat dan pelaku seni.  Seniman akan sangat mudah menunjukkan hasil karyanya ke seluruh dunia hanya dalam hitungan detik.

Seni yang berkembang secara luas, mempunyai catatan yang jelas, dan dipengaruhi oleh perkembangan dunia tergolong dalam seni non tradisonal.
Seni non tradisional kadang juga lahir dari perpaduan seni tradisional dengan kesenian yang berasal dari imajinasi dan kreasi pencipta seni.

Pagelaran pameran yang diselenggarakan demi kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai, serta pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki masyarakat, dapat dikelompokkan sebagai pameran dengan tujuan kemanusiaan.
Pada dasarnya penyelenggaraan pameran karya seni memiliki tiga tujuan, yaitu:


Sosial – komersial – kemanusiaan

SENI RUPA
Seni rupa 2 dimensi adalah suatu karya seni rupa yang hanya mempunyai 2 sisi saja yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
Contoh: lukisan, foto, batik

Variasi  jenis  karya seni sangat bermacam-macam  mulai dari karya rupa tari, teater dan musik. Masing-masing memiliki kekuatan tersendiri.  Pada suatu karya pasti ada unsur yang menjadikan  keharmonisan dalam  karyanya. salah satunya adalah sebagai media rekreasi dan ajang untuk berkreasi dalam  kehidupan sehari-hari fungsi seni disini adalah sebagai  Media Hiburan.
Seni kerap juga dimanfaatkan untuk menjadi media menyampaikan dakwah atau suatu pesan yang diinginkan oleh agama kepada para umatnya, dalam hal ini seni berfungsi sebagai media Spiritual.
Bentuk karya seni grafis yang berfungsi menjadi media promosi berbahan dasar kertas sudah sangat beragam dan bervariasi.  Bentuk media iklan mengandung unsur komersial yang sering dijumpai dalam bentuk karya dua dimensi dengan ukuran A4 adalah Leaflet sedangkan yang berukuran A3 + biasanya disebut dengan Poster.

Seni rupa murni adalah seni yang diciptakan tanpa mempertimbangkan fungsinya tetapi untuk dinikmati keindahannya. Seni rupa murni lebih bebas dan biasanya memiliki nilai estetika yang tinggi. Fungsinya hanya sebagai pajangan dan tidak dapat digunakan untuk mempermudah hidup kita. Contoh lukisan, patung dan lain sebagainya.
Seni rupa terapan adalah seni yang diciptakan untuk digunakan sehari-hari namun tetap memiliki nilai estetika. Nilai estetika tidak terlalu diperhatikan karena seniman lebih mementingkan nilai guna sehingga seniman tersebut tidak bisa bebas mengekspresikan dirinya dalam seni rupa terapan. Contoh: Desain arsitektur, Poster

Simbol dalam Seni Rupa
Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi atau tiga dimensi. Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya atau unsur-unsur rupanya. Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan.
Simbol dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi dijumpai pada objek dan unsur-unsur rupanya. Penataan unsur-unsur rupa seperti warna (color), garis (line), bidang (shape), bentuk (form), gelap terang (value), tekstur (texture) dan ruang (space) dapat menyimbolkan sesuatu.
Garis merupakan barisan titik yang memiliki dimensi memanjang dan arah tertentu dengan kedua ujung terpisah. Ia bisa panjang, pendek, tebal, halus, lurus, lengkung, patah, berombak, horizontal, vertikal, diagonal dan sebagainya.
Menurut wujudnya, garis bisa berupa nyata dan semu:
Garis Nyata, adalah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan langsung.
Garis Semu, adalah garis yang muncul karena adanya kesan batas (kontur) dari suatu bidang, warna atau ruang.
Seni rupa berdasarkan wujud, terbagi menjadi dua jenis:
  1. Seni Rupa dua dimensi – merupakan karya seni yang memiliki dua ukuran, yaitu panjang dan lebar. Seni rupa dua dimensi hanya mampu dinikmati dari arah depan.
  2. Seni Rupa tiga dimensi -merupakan karya seni yang memiliki tiga ukuran, yaitu panjang, lebar dan tinggi/volume. Berbeda dengan seni rupa dua dimensi, seni rupa tiga dimensi mampu diminati dari berbagai arah.

SENI MUSIK
Jenis atau Genre musik merupakan pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Selain itu, musik juga bisa dikelompokkan berdasarkan darimana ia berasal. 
Berikut ini beberapa contoh ciri-ciri aliran musik:
·         Aliran instrumental dan musik vokal yang berasal dari penduduk Afro-Amerika, terlahir dari musik-musik pujian dan spiritual yang muncul dari kalangan bekas budak-budak Afrika yang tinggal di Amerika dengan alat musik dominan berupa gitar adalah aliran musik Blues
·         Aliran musik yang mempunyai ciri khas dengan ritme backbeat dan progresif kord sederhana. Genre musik ini berasal dari Jamaika dan mirip dengan gaya musik ska dan rocksteady, genre musik tersebut adalah Reggae.
Golongan alat musik membranophone
Membranofon adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan memukul selaput atau kulit Bunyi pada alat musik ini ditimbulkan oleh getaran kulit yang dipukul . Sekarang ini alat musik tersebut dikenal sebagai gendang (drum).
Contoh: kendang, tifa, drum, jimbe, ketipung, rebana
Alat musik dari bambu
Salah satu bahan yang sering dipakai untuk membuat alat musik tradisional adalah bambu. Ini disebabakan karena bambu memiliki kelenturan dan kekuatan bila dibandingkan dengan bahan lain.
Contoh: Kenthongan, Angklung, Seruling, Sasando, pa’pompang

Keserasian, keselarasan, kesesuaian bunyi dari setiap instrument dalam suatu kelompok music yang sering disajikan pada acara pergelaran music disebut Komposisi.

Musik tradisional yang digunakan sebagai pengiring tarian di Jawa Tengah dan bali adalah Gamelan.
Dewasa ini perlu upaya atau cara-cara melestarikan seni tradisional, diantaranya adalah dengan
·         melestarikan seni tradisional malalui media pendidikan                           :
·         menghargai seni tradisional
·         mengajarkan kepada anak cucu tentang seni tradisional
·         mengikuti seni moderen saat ini secara total

Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi sangat sulit dibendung, termasuk masuknya karya seni dari barat yang tidak sesuai dengan norma budaya kita, sikap positif untuk menghadapi hal tersebut adalah mengembangkan kreatifitas agar seni tradisional lebih disukai.

SENI TARI
 Macam - Macam Ragam Gerak Tari :
·    Ragam Gerak Tari Klasik yaitu gerak tari yang banyak menggunakan gerak murni dan gerak ekspresif serta imitatif yang telah distilir atau diperhalus. Tema gerakannya juga menirukan kegiatan manusia dan perangai hewan tetapi gerakannya sudah terpilih dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan atau pola – pola gerak yang sudah ditentukan.
·       Ragam Gerak Tari Kerakyatan yaitu gerak tari yang banyak menggunakan imitatif dan ekspresif. Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai binatang.
·       Ragam Gerak Tari Kreasi Baru yaitu gerak tari yang dibentuk dari paduan beberapa ragam gerak tari tradisional sehingga menjadi bentuk baru. Bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan energik karena didukung oleh generasi muda dan ditata oleh koreografer yang kreatif.
Tari Klasik adalah tari yang berkembang terbatas pada kalangan bangsawan, berikut ini adalah ciri-ciri tari klasik:
1.      berpedoman pada pakem tertentu
2.      memiliki nilai estetis yang tinggi dan makna yang dalam
3.      disajikan dalam penampilan yang serba mewah
4.      disajikan dalam kostum yang serba mewah
Tari kreasi baru adalah tari yang berkembang sesuai perkembangan jaman, berikut ini adalah ciri-ciri tari kreasi baru:
1.      terbentuk dari jenis tari tradisional dengan perubahan
2.      terdapat inovasi gerakan, tata rias,
3.      property yang digunakan lebih modern
4.      alat pengiring dan lagu pengiring lebih modern
Berikut beberapa ciri ragam gerak tari tradisional Indonesia:
·         Gerakan tangan tumpang tali berasal dari daerah Sunda
·     Seorang penari yang menari di atas Gendang menjadi ciri khas dari tari Pa’gellu dari daerah Toraja

Karya Tari yang tidak bertujuan untuk ditonton, tetapi lebih untuk kepuasan si penari sendiri. Fungsi karya tari tersebut adalah sebagai media Katarsis
Karya tari yang bertujuan untuk ditonton, lebih untuk kepuasan penonton. Tari ini dipentaskan dengan persiapan yang matang dari segi artistik, koreografi, interpretasi, konsepsional dan tema yang menarik. Fungsi tari tersebut sebagai media Pertunjukan.
Kelompok tari seperti tari tayuban, tari jaipongan, tari bangreng, tari lengger berdasarkan fungsinya dikelompokkan dalam jenis tari pergaulan.
Sedangkan tari Bedhaya dipentaskan saat tertentu saja, seperti saat menyambut tamu agung dalam keraton.

Urutan yang benar pada pagelaran seni tari adalah:
  • membentuk panitia 
  • merencanakan pergelaran
  • mempersiapkan pergelaran
  • pelaksanaan
Rencana kegiatan adalah tindakan yang akan dilakukan secra tertulis. Rencana kegiatan masih bersifat teknis dan berbentuk garis besar atau hal-hal yang pokok. Berikut ini termasuk dalam rencana kegiatan pagelaran tari:
  • jenis kegiatan
  • tempat pagelaran
  • waktu pelaksanaan
  • karya yang akan digelar


SENI TEATER
Agar segala tuntutan dari sutradara ataupun naskah dapat diperankan, seorang pemain teater mutlak harus menguasai teknik latihan peran. Adapun contoh teknik latihan peran antara lain sebagai berikut. 
Olah Tubuh
Sebuah konsep latihan bergerak atau memaksimalkan tubuh beserta organ-organnya dalam menunjang akting seorang aktor/aktris.
Olah Suara
Sebuah konsep latihan berucap atau melatih artikulasi dalam menunjang akting seorang aktor/aktris.

Dengan teater, kita dilatih untuk bekerja sama dengan orang lain. Memahami dan menghargai orang lain.  Memahami beberapa aspek budaya yang berkembang di masyarakat. Dalam hal ini teater memiliki fungsi sebagai media pendidikan.


BAB 7 PENGUJIAN PRODUK

BAB 7
“ PENGUJIAN   PRODUK “

Pengujian produk atau pengujian konsep produk merupakan suatu kegiatan yang ada di dalam salah satu tahap pengembangan produk. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, sebuah produk baru terlebih dahulu harus diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk ini perusahaan akan memperoleh tanggapan dari konsumen mengenai produk yang akan dibuatnya.  Dengan demikian perusahaan akan memperoleh gambaran yang meyakinkan terhadap produk tersebut, apakah produk tersebut layak atau tidak untuk dikembangkan lebih lanjut.

A.     Arti dan Tujuan Pengujian Produk

Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap dalam pengembangan produk baru. Produk atau konsep produk dapat disajikan secara simbolik maupun fisik. Konsumen yang nantinya akan menjadi pengguna produk tersebut, dimintai pendapatannya tentang konsep produk tersebut dengan atribut dan keterkaitannya. Setiap pengujian produk atau konsep produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.      Apakah konsep produk/gambaran produknya jelas dan mudah dimengerti?
2.      Apakah manfaat dari produk tersebut bagi konsumen?
3.      Apakah konsumen melihat manfaat khas yang tidak terdapat pada produk pesaing?
4.      Apakah konsumen menyukai produk ini dibanding dengan produk lain yang sejenis?
5.      Apakah konsumen bersedia membeli produk?
6.      Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen?
7.      Perbaikan apakah yang diusulkan oleh konsumen sesuai kebutuhan konsumen?

Dengan melakukan pengujian produk, perusahaan atau suatu usaha akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan menciptakan suatu produk terbaik yang sesuai dengan minat konsumen. Metode seperti ini bisa diterapkan dalam berbagai macam produk, baik barang maupun jasa. 

Beberapa perusahaan atau usaha terkadang sudah merasa puas apabila telah mendapatkan gagasan atau ide produk, tetapi tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi sebuah konsep produksi untuk diuji. Kendala yang sering dihadapi pada suatu produk yang dibuat tanpa melalui tahap uji adalah  kesulitan ketika produk tersebut memasuki pasaran.

Pengembangan konsep produksi merupakan cara yang efektif untuk pengembangan produk baru. Apabila konsep pengembangan produk baru ini dilakukan dengan benar maka perusahaan akan dapat menyelamatkan biaya ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Perusahaan juga akan terhindar dari langkah awal yang salah, postioning yang salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada orang yang salah.

Jadi pada dasarnya pengujian terhadap konsep (concept testing) adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum diluncurkan ke pasar. Proses ini biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersebut.

Pengembangan konsep produksi, dilakukan melalui mekanisme penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap melalui respon pasar ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan untuk menerapkan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing dipasaran, juga sebagai panduan untuk menggali informasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan juga harga.

Produk unggulan tidaklah cukup.
Mengubah perilaku konsumen tidaklah mudah. Secara umum konsumen bersedia berpindah ke produk baru jika melihat adanya keuntungan yang signifikan. Orang harus mempercayai bahwa produk baru tersebut lebih berharga secara ekonomi, kualitas, ketersediaan, dan kemudahan mendapatkan produk tersebut.
Perusahaan harus cukup meyakinkan konsumen untuk mengubah kepercayaan mereka akan suatu produk termasuk kenyamanan terhadap cara mendapatkan dan memanfaatkan produk tersebut. Perusahaan harus mampu meyakinkan konsumen bahwa perubahan yang mereka lakukan tidaklah salah, bahkan memberikan keuntungan baik secara manfaat, finansial serta kenyamanan untuk mendapatkan produk tersebut. Perbaikan yang setengah-setengah jarang berhasil untuk menggantikan produk yang sudah menjadi pemimpin besar di pasar.

Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang pikirkan tentang produk anda.
Produk yang paling sederhana pun akan dirasakan berbeda oleh orang yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, yang digunakan untuk berbagai tujuan, dalam konteks yang berbeda, dengan harapan yang berbeda pula. 

Perusahaan tidak bisa mengembangkan produk berdasarkan teori dan keinginan pengusaha saja, tetapi harus disesuaikan dengan keinginan pasar.  Sedalam apapun teori digali, tetapi pada akhirnya akan di lempar ke konsumen juga, maka perlu mengetahui realitas psikologis konsumen, yaitu bagaimana daya serap dan tanggapan konsumen terhadap produk yang akan Anda sajikan. Dalam hal ini perusahaan harus lebih fokus terhadap perilaku konsumen daripada terhadap produk itu sendiri.

Bangunlah Laboratorium pemasaran Anda.
Laboratorium yang dimaksud adalah tempat yang paling efektif untuk mencoba produk baru. Belum ada laboratorium yang lebih baik untuk menguji produk baru dibanding dengan diskusi kelompok terarah (focus group discussion). 
Dalam diskusi kelompok tersebut, orang-orang akan termotivasi untuk berkomunikasi, dan seorang moderator yang berpengalaman dapat menyimpulkan apa yang ada dalam pikiran dan hati mereka.
Di dalam diskusi tersebut, semua hal akan dianggap penting.  Hal-hal yang dikatakan, yang tidak dikatakan, bagaimana cara penyampaian, pendapat, kritik maupun saran.

B.     Tahapan Pengujian Produk

Konsep pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon pelanggan pada produk baru sebelum diperkenalkan di pasar. Pengujian konsep membantu kita menguji keberhasilan produk baru.
Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi:
  1. Pembuatan Prototype.
  2. Evaluasi Prototype.
  3. Meluncurkan Tester/sample ke Pasar.
  4. Evaluasi Tester/Sample dan pasar.
  5. Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi.
  6. Produksi massal.
  7. Evaluasi Produksi massal secara berkelanjutan.
Gambaran langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan tahapan di atas adalah bahwa konsep produk yang telah dianalisa berbagai kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat diterima, selanjutnya dikembangkan menjadi produk secara fisik oleh Departemen Litbang menjadi sebuah prototype.

Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu dilakukan terhadap Prototype tersebut, yaitu:
1. Pembuatan Model dengan 3 persyaratan : 
  • Merupakan gambaran utuh produk akhir mencakup bentuk dan cirikasnya. 
  • Produk tersebut dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang normal. 
  • Produksinya dapat dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan anggaran yang tersedia. 
2. Pengujian Fungsional: 
    Untuk mengetahui apakah produk tersebut berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen. 

3. Pengujian Konsumen: 
    Melibatkan konsumen untuk menilai dan mengetahui bagaimana tanggapan konsumen.

Pengujian pasar ini dilakukan untuk memperoleh pengalaman dengan pemasaran produk. Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar dapat dipakai untuk membuat standar operasional produksi, sistem penjualan dan perhitungan ekonomis yang lebih baik.

Manfaat Pengujian Pasar
Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
  • Untuk membuat prediksi penjualan masa datang yang lebih baik.
  • Pengujian awal terhadap berbagai ragam rencana pemasaran.
  • Mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin muncul di lapangan sehingga dapat mengambil langkah-langkah antisipasinya.
Pengujian pasar menjanjikan informasi yang memadai sebagai dasar untuk memutuskan jadi atau tidaknya sebuah produk baru diluncurkan. Jika perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Adapun keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap komersialisasi, meliputi kapan produksi awalnya, ke mana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya.

Tahapan Proses Pengujian Produk Baru
Pengujian produk baru bertujuan memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang suksesnya produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan produk tersebut, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut di pasar. Secara umum, ada 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai berikut:

a.      Technical Testing (Pengujian Teknis)
Technical testing dilakukan dengan cara membuat prototype yang merupakan perkiraan terdekat dari produk akhir. Pengujian atas kinerja prototype dapat menghasilkan sejumlah informasi penting tentang  product shelf life (usia efektif produk), tingkat keusangan produk masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian  dan jadwal pemeliharaan yang tepat. 
Masing-masing dari jenis informasi tersebut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya, estimasi usia produk bisa berpengaruh  terhadap frekuensi dan biaya pengiriman.  Bila terdapat masalah penggunaan yang signifikan maka perlu tambahan informasi berupa labeling, periklanan dan sebagainya.

b.      Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)
Pengujian preferensi dan kepuasan dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum yang dilakukan dalam tipe pengujian ini adalah konsumen diberi kesempatan untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan.
Selanjutnya melaksanakan “blind test” yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu sebagai berikut:
  • Uji Preferensi Aktual dan Uji Teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing.
  • Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada  uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.
  • Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya.
  • Uji Preferensi pada umumnya dapat memberikan sinyal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.
c.       Simulated Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)

Simulated Test Markets merupakan Prosedur Riset Pemasaran murah dan cepat yang dibuat untuk memberikan gambaran tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, DAN LITMUS.


Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di pusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan awarenes dan preferensi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu.

d.      Test Markets ( Pengujian Pasar )

Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi sama yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerjasama dengan perusahaan riset dalam menentukan kota dimana perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia menjual produk dari perusahaan tersebut. Biaya yang nantinya dibutuhkan bergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusahaan.
Metode Pokok Untuk Menguji Pasar Produk Konsumen, adalah sebagai berikut:


1.  Sales Wave Research
Dalam jenis penelitian ini konsumen yang awalnya mencoba produk tanpa biaya ditawarkan kembali produk tersebut, atau produk pesaing, dengan harga yang sedikit lebih murah. Mereka kemudian menawarkan kembali produk sebanyak tiga hingga lima kali (gelombang penjualan/sales wave), dengan perusahaan mencatat berapa banyak pelanggan yang memilih produk itu lagi dan tingkat kepuasan yang dilaporkan. Sales Wave Research dapat dilaksanakan dengan cepat, dilakukan dengan jujur tanpa rekayasa, dan dilakukan tanpa pengemasan akhir dan iklan.

2.  Controlled Test Marketing
Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan.

C.    Metode Pengajuan Produk
Seringkali orang melupakan bahwa ide tidak sama dengan produk. Hal ini memang mudah dipahami, namun tidak mudah untuk menanamkan dalam pikiran, terutama bagi orang-orang yang terlibat dengan produk. Anda tidak bisa hanya menyajikan deskripsi (ide) dari suatu produk dan mengharapkan orang untuk bereaksi secara realistis. Apalagi jika deskripsi disajikan tanpa unsur persuasi yang terkait. 
Jangan dulu mempercayai bahwa produk baru yang unggul akan terjual dengan sendirinya. Anda harus melihat produk  dari sudut pandang pelanggan. Kebanyakan orang akan skeptis dengan produk baru, oleh karenanya Anda memerlukan cara baru dalam mengenalkannya pada pelanggan.

Konsep pengujian merupakan proses yang menganalisa prosedur statistik membentuk ulang dan mengubah ide-ide mengenai ide dasar untuk produk. Sebelum produk diperkenalkan di pasar, hal itu akan menguji keberhasilan produk. Hal ini membantu mengembangkan titik yang menyatakan kualitas produk, posisi dan khalayak yang ditargetkan. 

Studi mengenai reaksi terhadap produk membantu kita mencakup banyak hal seperti  suka, alasan untuk membeli dan banyak hal lagi. Hal ini memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi dan mereka juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan. Pengujian konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan.

Pengujian terhadap konsep (concept testing) adalah upaya memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar. Proses ini biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersebut.

Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, seperti memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan di masa yang akan datang, pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui kekurangan produk, mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi, serta mendapat pemahaman lebih baik mengenai berbagai segmen pasar.

Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya bervariasi bergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal memakai tekhnologi baru, pada umumnya menjalani pengujian ALPHA dan BETA. 

Pengujian ALPHA ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian ALPHA baik, perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan pengujian BETA, yaitu mengundang konsumen potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara rahasia di tempat mereka sendiri.

Sebuah pendekatan yang lebih efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan juga harga.

Secara umum terdapat 2 metode dalam melakukan pengujian sebuah produk:
  1. Meminta Konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian meminta mereka menjawab beberapa pertanyaan terkait deskripsi produk serta kepuasan mereka.
  2. Melaksanakan Blind Test, yaitu dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa berbagai macam merek dan alternatifnya tanpa mengetahui merek atau produsennya.
Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang. Produk baru industrial dapat diuji di tempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual di daerah geografis yang terbatas dengan dukungan katalog, promosi dan sebagainya. 

Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang bersangkutan.

Berdasarkan kajian terhadap produk sukses ditemukan 15 kunci kesuksesan pengembangan produk baru, yaitu :
  1. Produk yang unggul dan unik
  2. Produk yang berorientasi pasar
  3. Produk berorientasi internasional
  4. Melaksanakan tahap pra pengembangan
  5. Memiliki konsep produk yang jelas, tajam dan mendahului pesaing
  6. Peluncuran produk yang terencana dan terlaksana dengan baik
  7. Struktur organisasi proyek pengembangan produk baru yang tepat
  8. Dukungan oleh para pemimpin puncak
  9. Mendayagunakan kompetensi inti dan kapabilitas perusahaan
  10. Memilih pasar yang menarik (memiliki potensi profitabilitas tinggi)
  11. Fokus pada proyek yang unggul
  12. Pelaksanaan proyek dikendalikan dengan baik
  13. Kecukupan sumberdaya
  14. Kecepatan pengembangan produk baru
  15. Menggunakan sistem pengembangan proyek baru dengan disiplin
Pengembangan produk baru bukan suatu proses Trial and Error, tetapi suatu suatu proses yang harus dikelola dengan baik, dan didukung oleh riset yang mumpuni. Tentunya proses ini juga memerlukan dukungan dan komitmen dari para pemimpin puncak serta ketersediaan sumberdaya.

Mungkin anda masih ingat mengenai produk TARA NASIKU keluaran Unilever? Merek ini merupakan salah satu yang gagal di pasaran. Mengapa? TARA NASIKU kurang bisa diterima oleh pasar. Kualitas yang tidak sejalan dengan gencarnya promosi ditengarai menjadi salah satu sumber kekecewaan konsumen. Kemudian setelahnya, ada juga produk nasi instant dari GARUDAFOOD . Sukseskah? Yang jelas produk tersebut sulit ditemui. Kedua produk tersebut disebut-sebut sebagai produk yang gagal di pasaran.

Tahukah anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99% Oleh karena itu, sebenarnya terdapat banyak resiko dalam sebuah pengembangan dan pengajuan produk baru, di antaranya:


Risiko R & D
Risiko R & D adalah resiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak disetujui oleh pihak yang berwenang. Biasanya resiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman.

Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran. hal ini terjadi karena kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.

Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk baru?
Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran . Dibalik kesuksesan suatu produk terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta pemahaman mengenai bagaimana produk anda dapat mememnuhi kebutuhan tersebut dengan baik.

Langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah sebagai berikut :

Market Understanding (pemahaman pasar )
misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen membeli produk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi. Metode riset yang dilakukan antara lain Focus Group Discussion, In-depth Interview, dan kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk memperoleh informasi ini.
Riset Kualitatif akan membantu Anda dalam:
  1. Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya hidup.
  2. Memperoleh insigt mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya.
  3. Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen.
Ketika melakukan pendekatan Category Assesment Research, 
Anda meneliti  perilaku konsumen terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk, apa yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan pemenuhan kebutuhan mereka.
Kemudian segmentasi akan membantu dalam mengidentifikasi target pasar
Beberapa segmen memang menawarkan potensial laba yang lebih besar dibandingkan yang lainnya . Segmentasi  juga membantu dalam membuat positioning produk yang tepat.
Sehingga, melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category assessment dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisasi risiko pemasaran.



Sumber : - http://arti-definisi-pengertian.info/arti-pengujian-produk/
               - 
https://yourraditya.com/2019/10/07/pengujian-produk/