BAB 7
“
PENGUJIAN PRODUK “
Pengujian produk atau pengujian
konsep produk merupakan suatu kegiatan yang ada di dalam salah satu tahap
pengembangan produk. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, sebuah produk baru terlebih
dahulu harus diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi
sasaran. Dengan pengujian konsep produk ini perusahaan akan memperoleh tanggapan dari konsumen mengenai produk yang akan dibuatnya. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh gambaran yang meyakinkan terhadap produk tersebut, apakah produk tersebut layak atau tidak untuk dikembangkan lebih lanjut.
A.
Arti dan
Tujuan Pengujian Produk
Pengujian
konsep produk merupakan salah satu tahap dalam pengembangan produk baru. Produk atau konsep produk dapat
disajikan secara simbolik maupun fisik. Konsumen yang nantinya akan menjadi pengguna produk tersebut, dimintai pendapatannya tentang konsep produk tersebut dengan atribut dan keterkaitannya. Setiap pengujian produk atau
konsep produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah
konsep produk/gambaran produknya jelas dan mudah dimengerti?
2. Apakah
manfaat dari produk tersebut bagi konsumen?
3. Apakah
konsumen melihat manfaat khas yang tidak terdapat pada produk pesaing?
4. Apakah
konsumen menyukai produk ini dibanding dengan produk lain yang sejenis?
5. Apakah
konsumen bersedia membeli produk?
6. Apakah
produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen?
7. Perbaikan
apakah yang diusulkan oleh konsumen sesuai kebutuhan konsumen?
Dengan melakukan pengujian
produk, perusahaan atau suatu usaha akan dapat lebih memperkaya konsep produk
dan menciptakan suatu produk terbaik yang sesuai dengan minat konsumen. Metode seperti ini bisa
diterapkan dalam berbagai macam produk, baik barang maupun jasa.
Beberapa perusahaan atau usaha terkadang sudah merasa puas apabila telah mendapatkan gagasan atau ide produk, tetapi tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi sebuah konsep produksi untuk diuji. Kendala yang sering dihadapi pada suatu produk yang dibuat tanpa melalui tahap uji adalah kesulitan ketika produk tersebut memasuki pasaran.
Beberapa perusahaan atau usaha terkadang sudah merasa puas apabila telah mendapatkan gagasan atau ide produk, tetapi tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi sebuah konsep produksi untuk diuji. Kendala yang sering dihadapi pada suatu produk yang dibuat tanpa melalui tahap uji adalah kesulitan ketika produk tersebut memasuki pasaran.
Pengembangan konsep produksi merupakan cara yang efektif untuk pengembangan produk baru. Apabila konsep pengembangan produk baru ini dilakukan dengan benar maka perusahaan akan dapat menyelamatkan biaya ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Perusahaan juga akan terhindar dari langkah awal yang salah, postioning yang salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada orang yang salah.
Jadi pada dasarnya pengujian terhadap konsep (concept testing) adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk
baru sebelum diluncurkan ke pasar. Proses ini biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang
menjelaskan ide dasar dari produk tersebut.
Pengembangan konsep produksi, dilakukan melalui mekanisme penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap melalui respon pasar ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan untuk menerapkan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing dipasaran, juga sebagai panduan untuk menggali informasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan juga harga.
Produk unggulan tidaklah cukup.
Mengubah perilaku konsumen tidaklah mudah. Secara umum konsumen bersedia berpindah ke produk baru
jika melihat adanya keuntungan yang signifikan. Orang harus mempercayai bahwa produk baru tersebut
lebih berharga secara ekonomi, kualitas, ketersediaan, dan kemudahan mendapatkan produk tersebut.
Perusahaan harus cukup meyakinkan konsumen untuk mengubah kepercayaan mereka akan suatu produk termasuk kenyamanan terhadap cara mendapatkan dan memanfaatkan produk tersebut. Perusahaan harus mampu meyakinkan konsumen bahwa perubahan yang mereka lakukan tidaklah salah, bahkan memberikan keuntungan baik secara manfaat, finansial serta kenyamanan untuk mendapatkan produk tersebut. Perbaikan yang setengah-setengah jarang berhasil untuk menggantikan produk yang sudah menjadi pemimpin besar di pasar.
Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang pikirkan tentang produk anda.
Perusahaan harus cukup meyakinkan konsumen untuk mengubah kepercayaan mereka akan suatu produk termasuk kenyamanan terhadap cara mendapatkan dan memanfaatkan produk tersebut. Perusahaan harus mampu meyakinkan konsumen bahwa perubahan yang mereka lakukan tidaklah salah, bahkan memberikan keuntungan baik secara manfaat, finansial serta kenyamanan untuk mendapatkan produk tersebut. Perbaikan yang setengah-setengah jarang berhasil untuk menggantikan produk yang sudah menjadi pemimpin besar di pasar.
Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang pikirkan tentang produk anda.
Produk yang paling sederhana pun akan
dirasakan berbeda oleh orang yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
perspektif, yang digunakan untuk berbagai tujuan, dalam konteks yang berbeda,
dengan harapan yang berbeda pula.
Perusahaan tidak bisa mengembangkan produk berdasarkan teori dan keinginan pengusaha saja, tetapi harus disesuaikan dengan keinginan pasar. Sedalam apapun teori digali, tetapi pada akhirnya akan di lempar ke konsumen juga, maka perlu mengetahui realitas psikologis konsumen, yaitu bagaimana daya serap dan tanggapan konsumen terhadap produk yang akan Anda sajikan. Dalam hal ini perusahaan harus lebih fokus terhadap perilaku konsumen daripada terhadap produk itu sendiri.
Bangunlah Laboratorium pemasaran Anda.
Perusahaan tidak bisa mengembangkan produk berdasarkan teori dan keinginan pengusaha saja, tetapi harus disesuaikan dengan keinginan pasar. Sedalam apapun teori digali, tetapi pada akhirnya akan di lempar ke konsumen juga, maka perlu mengetahui realitas psikologis konsumen, yaitu bagaimana daya serap dan tanggapan konsumen terhadap produk yang akan Anda sajikan. Dalam hal ini perusahaan harus lebih fokus terhadap perilaku konsumen daripada terhadap produk itu sendiri.
Bangunlah Laboratorium pemasaran Anda.
Laboratorium yang dimaksud adalah
tempat yang paling efektif untuk mencoba produk baru. Belum ada laboratorium
yang lebih baik untuk menguji produk baru dibanding dengan diskusi kelompok
terarah (focus group discussion).
Dalam diskusi kelompok tersebut, orang-orang akan termotivasi untuk berkomunikasi, dan seorang moderator yang berpengalaman dapat menyimpulkan apa yang ada dalam pikiran dan hati mereka.
Di dalam diskusi tersebut, semua hal akan dianggap penting. Hal-hal yang dikatakan, yang tidak dikatakan, bagaimana cara penyampaian, pendapat, kritik maupun saran.
B. Tahapan Pengujian Produk
Dalam diskusi kelompok tersebut, orang-orang akan termotivasi untuk berkomunikasi, dan seorang moderator yang berpengalaman dapat menyimpulkan apa yang ada dalam pikiran dan hati mereka.
Di dalam diskusi tersebut, semua hal akan dianggap penting. Hal-hal yang dikatakan, yang tidak dikatakan, bagaimana cara penyampaian, pendapat, kritik maupun saran.
B. Tahapan Pengujian Produk
Konsep
pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon pelanggan pada produk baru
sebelum diperkenalkan di pasar. Pengujian konsep membantu kita menguji
keberhasilan produk baru.
Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi:
Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi:
- Pembuatan Prototype.
- Evaluasi Prototype.
- Meluncurkan Tester/sample ke Pasar.
- Evaluasi Tester/Sample dan pasar.
- Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi.
- Produksi massal.
- Evaluasi Produksi massal secara berkelanjutan.
Gambaran langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan tahapan di atas adalah bahwa konsep
produk yang telah dianalisa berbagai kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat
diterima, selanjutnya dikembangkan menjadi produk secara fisik oleh
Departemen Litbang menjadi sebuah prototype.
Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu dilakukan terhadap Prototype tersebut, yaitu:
1. Pembuatan Model dengan 3 persyaratan :
Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu dilakukan terhadap Prototype tersebut, yaitu:
1. Pembuatan Model dengan 3 persyaratan :
- Merupakan gambaran utuh produk akhir mencakup bentuk dan cirikasnya.
- Produk tersebut dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang normal.
- Produksinya dapat dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Untuk mengetahui apakah produk tersebut berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen.
3. Pengujian Konsumen:
Melibatkan konsumen untuk menilai dan mengetahui bagaimana tanggapan konsumen.
Pengujian pasar ini dilakukan untuk memperoleh pengalaman dengan pemasaran produk. Tujuan dasar dari
pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi yang
sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar dapat dipakai untuk membuat standar operasional produksi, sistem penjualan dan perhitungan ekonomis yang lebih baik.
Manfaat Pengujian Pasar
Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat,
diantaranya:
- Untuk membuat prediksi penjualan masa datang yang lebih baik.
- Pengujian awal terhadap berbagai ragam rencana pemasaran.
- Mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin muncul di lapangan sehingga dapat mengambil langkah-langkah antisipasinya.
Pengujian
pasar menjanjikan informasi yang memadai sebagai dasar untuk memutuskan jadi atau tidaknya sebuah produk baru diluncurkan. Jika perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi,
maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Adapun keputusan yang perlu
dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap komersialisasi, meliputi
kapan produksi awalnya, ke mana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa, dan
bagaimana caranya.
Tahapan Proses Pengujian Produk Baru
Pengujian produk baru bertujuan memberikan penilaian yang
lebih rinci tentang peluang suksesnya produk baru, mengidentifikasi berbagai
penyesuaian akhir yang diperlukan produk tersebut, dan menetapkan berbagai elemen
penting dalam program pemasaran yang akan digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut di pasar. Secara umum, ada 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru,
yaitu sebagai berikut:
a. Technical Testing (Pengujian Teknis)
Technical testing dilakukan dengan cara membuat prototype yang merupakan perkiraan terdekat dari produk akhir. Pengujian atas kinerja prototype dapat menghasilkan sejumlah informasi
penting tentang product shelf life (usia efektif produk), tingkat keusangan produk masalah yang timbul dari pemakaian
atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan
penggantian dan jadwal pemeliharaan yang
tepat.
Masing-masing dari jenis informasi tersebut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya, estimasi usia produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya pengiriman. Bila terdapat masalah penggunaan yang signifikan maka perlu tambahan informasi berupa labeling, periklanan dan sebagainya.
Masing-masing dari jenis informasi tersebut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya, estimasi usia produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya pengiriman. Bila terdapat masalah penggunaan yang signifikan maka perlu tambahan informasi berupa labeling, periklanan dan sebagainya.
b. Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)
Pengujian preferensi dan kepuasan dipakai
untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran
serta membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum yang
dilakukan dalam tipe pengujian ini adalah konsumen diberi kesempatan untuk menggunakan sebuah produk
selama jangka waktu tertentu, kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan.
Selanjutnya melaksanakan “blind test” yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu sebagai berikut:
Selanjutnya melaksanakan “blind test” yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu sebagai berikut:
- Uji Preferensi Aktual dan Uji Teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing.
- Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.
- Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya.
- Uji Preferensi pada umumnya dapat memberikan sinyal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.
c. Simulated Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)
Simulated Test Markets merupakan Prosedur Riset Pemasaran murah dan cepat yang dibuat untuk
memberikan gambaran tentang pangsa pasar yang bisa
diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang dapat dipakai antara lain
BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, DAN LITMUS.
Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di pusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan awarenes dan preferensi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu.
d.
Test Markets ( Pengujian Pasar )
Metode
Pokok Untuk Menguji Pasar Produk Konsumen, adalah sebagai berikut:
1. Sales
Wave Research
Dalam jenis penelitian ini konsumen yang awalnya mencoba produk tanpa biaya ditawarkan kembali produk tersebut, atau produk pesaing, dengan harga yang sedikit lebih murah. Mereka kemudian menawarkan kembali produk sebanyak tiga hingga lima kali (gelombang penjualan/sales wave), dengan perusahaan mencatat berapa banyak pelanggan yang memilih produk itu lagi dan tingkat kepuasan yang dilaporkan. Sales Wave Research dapat dilaksanakan dengan cepat, dilakukan dengan jujur tanpa rekayasa, dan dilakukan tanpa pengemasan akhir dan iklan.
2. Controlled
Test Marketing
Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan.
C. Metode
Pengajuan Produk
Seringkali orang melupakan bahwa ide tidak sama dengan produk. Hal ini
memang mudah dipahami, namun tidak mudah untuk menanamkan dalam pikiran,
terutama bagi orang-orang yang terlibat dengan produk. Anda tidak bisa hanya
menyajikan deskripsi (ide) dari suatu produk dan mengharapkan orang untuk
bereaksi secara realistis. Apalagi jika deskripsi disajikan tanpa unsur
persuasi yang terkait.
Jangan dulu mempercayai bahwa produk baru yang unggul akan terjual dengan sendirinya. Anda harus melihat produk dari sudut pandang pelanggan. Kebanyakan orang akan skeptis dengan produk baru, oleh karenanya Anda memerlukan cara baru dalam mengenalkannya pada pelanggan.
Jangan dulu mempercayai bahwa produk baru yang unggul akan terjual dengan sendirinya. Anda harus melihat produk dari sudut pandang pelanggan. Kebanyakan orang akan skeptis dengan produk baru, oleh karenanya Anda memerlukan cara baru dalam mengenalkannya pada pelanggan.
Konsep pengujian merupakan proses yang
menganalisa prosedur statistik membentuk ulang dan mengubah ide-ide mengenai
ide dasar untuk produk. Sebelum produk diperkenalkan di pasar, hal itu akan
menguji keberhasilan produk. Hal ini membantu mengembangkan titik yang
menyatakan kualitas produk, posisi dan khalayak yang ditargetkan.
Studi mengenai reaksi terhadap produk membantu kita mencakup banyak hal seperti suka, alasan untuk membeli dan banyak hal lagi. Hal ini memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi dan mereka juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan. Pengujian konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan.
Studi mengenai reaksi terhadap produk membantu kita mencakup banyak hal seperti suka, alasan untuk membeli dan banyak hal lagi. Hal ini memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi dan mereka juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan. Pengujian konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan.
Pengujian terhadap konsep (concept testing) adalah upaya memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar. Proses ini biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersebut.
Melalui uji pasar akan
didapatkan beberapa manfaat, seperti memberikan prediksi yang dapat diandalkan
tentang penjualan di masa yang akan datang, pengujian awal terhadap rencana
pemasaran, mengetahui kekurangan produk, mendapat gambaran berbagai masalah
potensial dalam jaringan distribusi, serta mendapat pemahaman lebih baik
mengenai berbagai segmen pasar.
Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya bervariasi bergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal memakai tekhnologi baru, pada umumnya menjalani pengujian ALPHA dan BETA.
Pengujian ALPHA ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian ALPHA baik, perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan pengujian BETA, yaitu mengundang konsumen potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara rahasia di tempat mereka sendiri.
Sebuah pendekatan yang lebih efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan juga harga.
Secara umum terdapat 2 metode dalam melakukan pengujian sebuah produk:
- Meminta Konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian meminta mereka menjawab beberapa pertanyaan terkait deskripsi produk serta kepuasan mereka.
- Melaksanakan Blind Test, yaitu dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa berbagai macam merek dan alternatifnya tanpa mengetahui merek atau produsennya.
Metode uji pasar lainnya ialah
memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang. Produk baru industrial
dapat diuji di tempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang bisa
ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat pasokan produk dengan
jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual di daerah geografis
yang terbatas dengan dukungan katalog, promosi dan sebagainya.
Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang bersangkutan.
Berdasarkan kajian terhadap produk sukses ditemukan 15 kunci kesuksesan pengembangan produk baru, yaitu :
- Produk yang unggul dan unik
- Produk yang berorientasi pasar
- Produk berorientasi internasional
- Melaksanakan tahap pra pengembangan
- Memiliki konsep produk yang jelas, tajam dan mendahului pesaing
- Peluncuran produk yang terencana dan terlaksana dengan baik
- Struktur organisasi proyek pengembangan produk baru yang tepat
- Dukungan oleh para pemimpin puncak
- Mendayagunakan kompetensi inti dan kapabilitas perusahaan
- Memilih pasar yang menarik (memiliki potensi profitabilitas tinggi)
- Fokus pada proyek yang unggul
- Pelaksanaan proyek dikendalikan dengan baik
- Kecukupan sumberdaya
- Kecepatan pengembangan produk baru
- Menggunakan sistem pengembangan proyek baru dengan disiplin
Pengembangan produk baru bukan
suatu proses Trial and Error, tetapi suatu suatu proses yang harus dikelola
dengan baik, dan didukung oleh riset yang mumpuni. Tentunya proses ini juga
memerlukan dukungan dan komitmen dari para pemimpin puncak serta ketersediaan
sumberdaya.
Mungkin anda masih ingat
mengenai produk TARA NASIKU keluaran Unilever? Merek ini merupakan salah satu
yang gagal di pasaran. Mengapa? TARA NASIKU kurang bisa diterima oleh pasar.
Kualitas yang tidak sejalan dengan gencarnya promosi ditengarai menjadi salah
satu sumber kekecewaan konsumen. Kemudian setelahnya, ada juga produk nasi
instant dari GARUDAFOOD . Sukseskah? Yang jelas produk tersebut sulit ditemui. Kedua produk tersebut disebut-sebut sebagai produk yang gagal di pasaran.
Tahukah anda bahwa tingkat
kegagalan produk baru mencapai 99% Oleh karena itu, sebenarnya terdapat banyak
resiko dalam sebuah pengembangan dan pengajuan produk baru, di antaranya:
Market Understanding (pemahaman pasar ),
misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen membeli produk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi. Metode riset yang dilakukan antara lain Focus Group Discussion, In-depth Interview, dan kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk memperoleh informasi ini.
Riset Kualitatif akan membantu Anda dalam:
Risiko R & D
Risiko R & D adalah resiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak disetujui oleh pihak yang berwenang. Biasanya resiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman.
Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran. hal ini terjadi karena kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.
Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk baru?
Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran . Dibalik kesuksesan suatu produk terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta pemahaman mengenai bagaimana produk anda dapat mememnuhi kebutuhan tersebut dengan baik.
Langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah sebagai berikut :
Risiko R & D adalah resiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak disetujui oleh pihak yang berwenang. Biasanya resiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman.
Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran. hal ini terjadi karena kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.
Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk baru?
Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran . Dibalik kesuksesan suatu produk terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta pemahaman mengenai bagaimana produk anda dapat mememnuhi kebutuhan tersebut dengan baik.
Langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah sebagai berikut :
Market Understanding (pemahaman pasar ),
misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen membeli produk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi. Metode riset yang dilakukan antara lain Focus Group Discussion, In-depth Interview, dan kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk memperoleh informasi ini.
Riset Kualitatif akan membantu Anda dalam:
- Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya hidup.
- Memperoleh insigt mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya.
- Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen.
Anda meneliti perilaku konsumen terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk, apa yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan pemenuhan kebutuhan mereka.
Kemudian segmentasi akan membantu dalam mengidentifikasi target pasar.
Beberapa segmen memang menawarkan potensial laba yang lebih besar dibandingkan yang lainnya . Segmentasi juga membantu dalam membuat positioning produk yang tepat.
Sehingga, melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category assessment dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisasi risiko pemasaran.
Sumber : - http://arti-definisi-pengertian.info/arti-pengujian-produk/
- https://yourraditya.com/2019/10/07/pengujian-produk/
All right
ReplyDeleteGimana downloadnya ni masa
ReplyDeleteCopy aja broo
DeleteGimana downloadnya ni masa
ReplyDeleteHI GAIS, AZIS KONDA
ReplyDeleteZihatpegiyarto
ReplyDeleteTerima kasih atas postingan nya
Zihatpegiyarto@student.ppns.ac.id
Mohon di kunjungi ppns.ac.id
Pegikjalanjalan.wordpress.com
Yyy
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletegood job gan
ReplyDelete25 in 1 tool set
Panjang anjayyy
ReplyDeleteKomprett
ReplyDeletePanjang bet
ReplyDeleteBetway 1xbet korean: ₹1,000 free bet, max win
ReplyDeleteIn addition, Betway is offering sports betting 1xbet kz for all members from South Korea and Malaysia. They are popular for their live betting platform and