Tuesday, November 27, 2018

Musik Tradisional

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling memengaruhi diantaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik tradisional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk menjalankan bisnis para pengusaha. Musik Tradisional juga adalah musik yang berkembang secara tradisional di kalangan suku-suku tertentu. (https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_tradisional; 26 Nov 2018; 22:58)
Jenis jenis Musik Tradisional Nusantara

Di Indonesia sendiri banyak sekali jenis musik tradisional nusantara, dari Keroncong sampai Huda semuanya ada di sini. Berikut beberapa jenis musik tradisional nusantara dan penjelasannya.

1.  Gamelan (Carakan: ꦒꦩꦼꦭ꧀ꦭꦤ꧀ ) adalah himpunan alat musik yang biasanya menonjolkan demung, saron, peking, gambang, kendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumen/alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa Gamel yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.  (https://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan; 26 Nov 2018; 23:10)

2.     Kolintang atau Kulintang, dikenal sebagai alat musik perkusi bernada dari kayu yang berasal dari daerah Minahasa Sulawesi Utara. Kayu yang dipakai untuk membuat Kolintang adalah kayu lokal yang ringan namun kuat seperti kayu Telur (Alstonia sp),kayu Wenuang (Octomeles Sumatrana Miq),kayu Cempaka (Elmerrillia Tsiampaca),kayu Waru (Hibiscus Tiliaceus), dan sejenisnya yang mempunyai konstruksi serat paralel. Nama kolintang berasal dari suaranya: tong (nada rendah), ting (nada tinggi) dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah, ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah: "Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.(https://id.wikipedia.org/wiki/Kolintang; 26 Nov 2018; 23:10)

3.  Gambang kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong (masa jabatan 1736-1740). Dewasa ini juga terdapat istilah "gambang kromong kombinasi". Gambang kromong kombinasi adalah orkes gambang kromong yang alat-alatnya ditambah atau dikombinasikan dengan alat-alat musik Barat modern seperti gitar melodis, bas, gitar, organ, saksofon, drum dan sebagainya, yang mengakibatkan terjadinya perubahan dari laras pentatonik menjadi diatonik tanpa terasa mengganggu. Hal tersebut tidak mengurangi kekhasan suara gambang kromong sendiri, dan lagu-lagu yang dimainkan berlangsung secara wajar dan tidak dipaksakan. (https://id.wikipedia.org/wiki/Gambang_keromong)

4.      Keroncong adalah jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik dawai, flute, dan vokal.  Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan.  Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di Indonesia (1522) dan permukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun 1661, dan ini merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong, sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.

Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso). Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah:

(a) Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
(b) Masa keroncong abadi (1920-1960), dan
(c) Masa keroncong modern (1960-2000), serta
(d) Masa keroncong millenium (2000-kini)

5.      Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya adalah peninggalan dari kerajaan majapahit di Jawa kemudian dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan.Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang, karena memang alat -alat gong yang dipakai tidak lengkap.Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda tergantung daerahnya masing-masing.Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan.Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain itu juga digunakan untuk pengiring tari-tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang dan lain sebagainya.

6.      Musik Santi Swara dan Laras Madya. Jenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan awal jenis musik ini sudah ada semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana ke-V.Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau senandung lagu, sedangkan  Larasmadya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya). Kalau digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan dalam senandung lagu dalam irama yang bersahaja. Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat musik utama yaitu kendang, bogem dan kemanak. Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya, namun yang membedakannya hanyalah Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi dan lainnya.

7.      Musik Karang Dodou.  Musik ini berasal dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah Siang, Barito Utara. Orang sana biasanya menggunakan musik ini sebagai iringan ritual dan acara tertentu seperti Noka Pati yaitu acara memandikan dan memberikan nama bayi dan acara mengobati orang sakit. Lagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah mantera mantera berisi doa-doa.

8.      Musik Tabuh Salimpat.  Inilah musik tradisional khas dari daerah Jambi yang sampai sekarang masih ada dan dimainkan di kalangan penduduk sana. Alat musik utamanya adalah kerenceng dan gambus lunik dan diiringi dengan alat musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti rebana dan alaat musik petik seperti gitar.

9.      Musik Tradisional Kombi. Musik Kombi adalah musik tradisional asli yang berasal dari Papua. Kombi berasal dari kata nai krombi yang berarti memetik atau memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama, biasanya orang Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto. Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua ujungnya kemudian diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi seperti senar, di bagian bawah bambu diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul. Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu seperti untuk hiburan, upacara adat dan upacara keagamaan.

10.  Musik Senandung Jolo.  Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi khususnya di dusun Tanjung. Senandung jolo memiliki arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo berarti pantun. Makanya musik ini membawakan lagu yang berbentuk pantun. Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena ada strukturnya diantaranya pantun pembuka – pantun spontan – pantun penutup.  Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun dibuatkan alat musik utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari kayu Marelang.  Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo ditambahkan beberapa instrumen musik lagi seperti Tetawak, Rebano, Gendang Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut digunakan untuk iringan acara nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga dan sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang memasak di acara perkawinan atau sunatan.

11.  Musik Krumpyung.  Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang terbuat dari bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur sari, uyon-uyon dan lagu lainnya.

12.  Musik Goong Renteng.  Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang memakai gamelan untuk instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini sudah lumayan tua, karena diperkenalkan di abad 16. Goong Renteng memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti ngarenteng jika dalam bahasa sunda. Lagu dan nada yang biasa dipakai berasal dari arab. Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng terdiri dari alat musik bilah, alat musik berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu dan acara maulid nabi.

13.  Musik Syair Telima.  Musik Syair telima adalah musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya di Tanah Mandalam. Syairnya lumayan terkenal dan berisi tentang pesan kepada generasi muda. Musik Syair Telima biasanya digunakan untuk acara resmi dan pertemuan para sesepuh di Tanah Mandalam.

14.  Musik Sasando Gong.  Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik utamanya adalah sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro. Biasanya Sasando Gong digunakan sebagai pengiring acara penyambutan tamu dan hiburan bagi masyarakat di sana.

15.  Musik Painting.  Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan. Painting sendiri memiliki arti, yaitu petik (karena memang alat musiknya berupa senar yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa digunakan diantaranya painting, babaun, agung, marakas dan talinting.

16.  Musik Gaghahanggase.  Musik Gaghahanggase asli berasal dari daerah Sahinge Talaud. Sudah lama hidup dan berkembang di sana, dan menjadi panduan untuk beberapa jenis alat musik yang bersifat diatonis dan non diatonis.Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya adalah musik bambu, seheng, tambur, karoncongan, kentel, tateng korang, tangonggong, behohang dan kalikitong. Biasanya lagunya adalah lagu-lagu daerah atau nasional serta dinyanyikan oleh vokal laki-laki dan perempuan.


17.  Musik Tradisional Huda.  Inilah musik tradisional nusantara yang terakhir. Musik Huda adalah musik tradisional nusantara yang berasal dari Minangkabau yang berkembang semenjak masuk islamnya di tanah Sumatera. Musik Huda bernuansa islam dan merupakan gabungan dari 3 jenis musik yaitu Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan.  Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai sedangkan Salaulaik adalah musik asli minang yang masih tahan dan utuh.
Berikut ini adalah daftar beberapa lagu tradisional Indonesia:
Nama lagu
Asal daerah
Ambon Manise
Maluku
Ampar-Ampar Pisang
Kalimantan Selatan
Anak Kambing Saya
Nusa Tenggara Timur
Ayam Den Lapeh
Sumatera Barat
Ayo Mama
Maluku
Badindin
Sumatera Barat
Bajing Luncat
Jawa Barat
Bapak Pucung
Jawa Tengah
Batanghari
Jambi
Bolelebo
Nusa Tenggara Timur
Bubuy Bulan
Jawa Barat
Buka Pintu
Maluku
Burung Kakatua
Maluku
Burung Tantina
Maluku
Butet
Sumatera Utara
Cik Cik Periuk
Kalimantan Barat
Cangget Agung
Lampung
Cikala Le Pongpong
Sumatera Utara
Cing Cangkeling
Jawa Barat
Cublak-cublak Suweng
Jawa Tengah
Dago Inang Sarge
Sumatera Utara
Dayung Sampan
Banten
Dek Sangke
Sumatera Selatan
Desaku
Nusa Tenggara Timur
Es Lilin
Jawa Barat
Gelang Sipaku Gelang
Sumatera Barat
Goro-Goro Ne
Maluku
Gundhul Pacul
Jawa Tengah
Hela Rotan
Maluku
Lir-Ilir
Jawa Tengah
Indung-Indung
Kalimantan Timur
Injit-Injit Semut
Jambi
Jali-Jali
Jakarta
Jamuran
Jawa Tengah
Jaranan
Jawa Tengah
Kambanglah Bungo
Sumatera Barat
Kampuang Nan Jauh Di Mato
Sumatera Barat
Kicir-Kicir
Jakarta
Kole-Kole
Maluku
Lancang Kuning
Riau
Lenggang Kangkong
Jakarta
Lisoi
Sumatera Utara
Mappadendang
Sulawesi Selatan
Manuk Dadali
Jawa Barat
Naik-Naik Ke Puncak Gunung
Maluku
Neng Geulis
Jawa Barat
Nona Manis Siapa Yang Punya
Maluku
O Ina Ni Keke
Sulawesi Utara
Ondel Ondel
Jakarta
O Ulate
Maluku
Ole Sioh
Maluku
Pakarena
Sulawesi Selatan
Pileuleuyan
Jawa Barat
Pitik Tukung
Yogyakarta
Potong Bebek Angsa
Nusa Tenggara Timur
Rasa Sayange
Maluku
Rek Ayo Rek
Jawa Timur
Sajojo
Papua
Saputangan Bapuncu Ampat
Kalimantan Selatan
Sarinande
Maluku
Saule
Maluku
Si Patokaan
Sulawesi Utara
Sigulempong
Sumatera Utara
Sik Sik Sibatumanikam
Sumatera Utara
Sing Sing So
Sumatera Utara
Sinom
Yogyakarta
Soleram
Riau
Sory Ya Katulla
Sumatera Utara
Surilang
Jakarta
Suwe Ora Jamu
Yogyakarta
Waktu Hujan Sore-sore
Maluku
Warung Pojok
Jawa Barat
Yamko Rambe Yamko
Papua
Zapin Laksmana Raja di Laut
Riau
Zapin Pantai Solop
Riau
Rek Ayo Rek
Jawa Timur
Adi-adi Laun Lambar
Lampung
Kelayar
Kalimantan Tengah
Padhang Wulan
Jawa Tengah
Moholunga
Gorontalo
Colenak
Jawa Barat
Yamko Rambe Yamko
Irian Jaya


Sumber :
- Wikipedia Indonesia
- https://hidupsimpel.com/musik-tradisional-nusantara/ (27 November 2018; 00:13)